KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah hasil riset study
pustaka ini dapat terselesaikan.
Laporan pengamatan ini kami susun untuk memenuhi tugas
yang diberikan kepada kami dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai
Pembagian Zaman Praaksara khususnya berdasarkan Ilmu Geologi dan Arkeologi.
Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih kepada Ummi
Baiq Zurriyatun Sholihah selaku guru bidang studi sejarah yang telah memberikan
bimbingan dan saran yang berharga dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik
Kami menyadari bahwa laporan ini sangat jauh dari
kesempurnaan dan masih mengalami kekurangan baik dari segi isi maupun
penyusunannya. Maka dari itu, kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan
untuk menyempurnakan laporan kami selanjutnya.
Demikian laporan singkat ini, semoga bermanfaat bagi kita
semua. Amiiiinnnn. . . .
Pancor, 24 Januari 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Masa
Praaksara adalah
masa dimana manusia belum mengenal tulisan atau disebut masa prasejarah atau nirleka
yang artinya tidak adanya tulisan. Masa praaksara berlangsung dari adanya
manusia sampai manusia mengenal tulisan. Lalu, jika tidak ada tulisan,
bagaimana kita mengetahui adanya masa praaksara? Nah, begini. Kita mengetahui
masa praaksara dari sumber-sumbernya yang bukan berupa tulisan yaitu : fosil,
artefak, dan alat-alat yang digunakan pada masa praaksara.
Salah satu cirri kehidupan masyarakat
Indonesia pada masa awal adalah adanya cara hidup berkelompok. Meskipun masih
sangat sederhana, manusia purba telah mengerti akan pentingnya kerja sama dalam
kehidupan mereka.
Generasi penerus sekarang ini sudah banyak yang
tidak mengenal sejarah-sejarah tentang zaman praaksara atau kehidupan awal
masyarakat Indonesia. Padahal hal tersebut sangat penting bagi ilmu
pengetahuan. Tanpa kita mengenal sejarah kita akan kacau karena sejarah
merupakan sumber ilmu kebudayaan yang sangat berguna. Oleh karena itu, penulis
bertujuan membuat makalah ini untuk menjelaskan kehidupan awal maysarakat
Indonesia.
1.
2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1) Bagaimana
proses muncul dan berkembangnya kehidupan awal manusia di Indonesia?
2) Apa
saja jenis-jenis manusia purba ?
3) Bagaimana
cirri-ciri manusia purba di Indonesia ?
4) Apa
saja nilai-nilai budaya pada masa prasejarah di Indonesia?
1.
3
Tujuan
Dalam
menyelesaikan masalah yang telah dibahas sebelumnya, maka tujuan yang ingin
dicapai adalah:
1) Dapat
menjelaskan proses muncul dan berkembangnya kehidupan awal manusia di Indonesia
2) Untuk
mengetahui jenis-jenis manusia purba di Indonesia.
3) Untuk
mengetahui cirri-ciri manusia purba di Indonesia
1. 4 Metode
Metode yang digunakan
ialah studi pustaka, yaitu penganalisisan diambil dari berbagai sumber bahan
pustaka.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAGIAN
ZAMAN PRAAKSARA BERDASARKAN ILMU GEOLOGI DAN ARKEOLOGI
Zaman prasejarah yaitu
suatu babak dalam periode sejarah yang belum mengenal tulisan sehingga
kehidupan masyarakatnya sangat sederhana. Pemenuhan kebutuhan hidup masih
diperoleh dengan cara berburu dan memungut bahan makanan yang tersedia di alam.
Dalam perkembangannya, masyarakat prasejarah mulai menemukan benda-benda dari logam untuk bercocok tanam. Penemuan benda-benda dari logam ini sekaligus menandai mulai berakhirnya zaman prasejarah yang disebut juga zaman protosejarah. Zaman ini sering disebut juga zaman nirleka atau zaman pra-aksara.
Dalam perkembangannya, masyarakat prasejarah mulai menemukan benda-benda dari logam untuk bercocok tanam. Penemuan benda-benda dari logam ini sekaligus menandai mulai berakhirnya zaman prasejarah yang disebut juga zaman protosejarah. Zaman ini sering disebut juga zaman nirleka atau zaman pra-aksara.
1.
Zaman
Prasejarah Berdasarkan Geologi
Zaman
pra-aksara di Indones
ia
dapat dikelompokkan menjadi beberapa babak, pada saat ini kita akan membahas
Babak Zaman Prasejarah Berdasarkan Geologi
Geologi atau ilmu bumi yaitu ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan.
Berdasarkan hal ini, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman- zaman tersebut sekaligus merupakan pembabakan prasejarah yang terdiri dari:
a. Archaeikum atau Azoikum (Zaman Tertua)
Geologi atau ilmu bumi yaitu ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan.
Berdasarkan hal ini, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman- zaman tersebut sekaligus merupakan pembabakan prasejarah yang terdiri dari:
a. Archaeikum atau Azoikum (Zaman Tertua)
Zaman ini berlangsung kurang lebih 2.500 juta tahun.
Keadaan kulit bumi masih labil, masih menyerupai gumpalan bola gas, dan kulit
bumi sangat panas karena masih dalam proses pembentukan. Oleh karena itu, pada
zaman ini belum ada tanda-tanda kehidupan.
b. Paleozoikum atau Zaman Primer (Zaman
Kehidupan Tua)
Zaman ini berlangsung kurang lebih 340 juta tahun.
Keadaan bumi masih belum stabil, iklim masih berubah-ubah dan curah hujan
sangat besar, secara berangsur-angsur tempratur bumi mendingin. Akan tetapi
pada zaman ini mulai ada tanda-tanda kehidupan seperti makhluk bersel satu atau
mikroorganisme, hewan-hewan kecil yang tidak bertulang punggung, jenis-jenis
ikan, amfibi dan reptil. Adapula jenis-jenis tumbuhan ganggang dan rerumputan.
Zaman ini ditandai dengan
munculnya
kehidupan darat yang berasal dari air. Pada masa itu
telah muncul
tumbuhan dan hewan dan berkembang pertama
kalinya,
termasuk tumbuhan paku, paku ekor kuda, amfibi, serangga,
dan reptilia.
Dengan berakhirnya zaman primer, maka
kehidupan terus berkembang sehingga memasuki zaman baru. Untuk lebih jelasnya
Anda dapat menyimak kembali gambar berikut ini.
Gambar . Kegiatan
binatang Reptil Raksasa (dalam Jurrasic Park)
Dari gambar yang Anda
amati, merupakan sejenis reptil raksasa yang hidup pada zaman kedua
c. Mesozoikum atau Zaman Skunder (Zaman Kehidupan
Pertengahan)
Zaman ini berlangsung kurang lebih 140 juta tahun.
Iklim semakin membaik. Walaupun demikian, suhu masih berubah-ubah. Kadang suhu
udara tinggi sekali, tetapi ada kalanya rendah sekali, curah hujan mulai
berkurang, sungai-sungai besar dan danau banyak yang kering dan berlumpur.
Pohon-pohon yang besr dan hewan yang hidup di darat mulai muncul. Beberapa
jenis amfibi tumbuh menjadi besar sekali bahkan ada yang melebihi seekor buaya.
Mulai muncul beragam hewan bertubuh besar seperti berbagai jenis hewan reptil dinosaurus dan gajah purba atau mamut. Menjelang berakhirnya masa ini mulai muncul berbagai jenis burung
dan binatang menyusui.
Masa mesozoikum dikenal sebagai
zaman reptil: dinosaurus menjadi penguasa hamper sepanjang masa ini, namun
kemudian punah secara mendadak pada 65 juta tahun yang lalu, hal ini
diperkirakan akibat tumbukan meteorid raksasa, yang membuat bumi diliputi debu.
Pada akhir masa ini mulai muncul jenis mamalia.
d.
Neozoikum atau Kainozoikum (Zaman Kehidupan Baru)
zaman ini berlangsung kurang lebih 60 juta tahun
yang lalu sampai sekarang. Keadaan bumi semakin membaik, perubahan cuaca tidak
begitu besar dan kehiddupan berkembang dengan pesat. Zaman ini dibagi atas dua
zaman yaitu zaman tersier dan zaman kwarter.
1.
Zaman
Tersier(Zaman Ketiga)
Pada zaman ini
binatang-binatang menyusui berkembang pesat, sedangkan reptile-reptil raksasa
lambat laun lenyap. Hal terpenting pada zaman ini munculnya jenis perimata seperti kera dan monyet.
Setelah zaman reptil raksasa punah, terjadi perkembangan
jenis kehidupan
lain seperti munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar yang
menyerupai burung unta.Sementara itu, muncul pula fauna laut seperti ikan dan
moluska,sangat mirip dengan fauna laut yang hidup sekarang.Sedangkan tumbuhan
berbunga terus berevolusi menghasilkan banyak variasi seperti semak belukar,
tumbuhan merambat,dan rumput.
hal-hal penting yang berkaitan dengan zaman tersier adalah sebagai
berikut:
- berlangsung sekitar 60 juta tahun
- ditandai dengan perkembangan binatang menyusui jenis primata. Contoh binatang tersebut adalah kera.
- berlangsung sekitar 60 juta tahun
- ditandai dengan perkembangan binatang menyusui jenis primata. Contoh binatang tersebut adalah kera.
2.
Zaman
Kwarter(Zaman Keempat)
ciri-ciri zaman kuarter adalah sebagai berikut:
- merupakan zaman yang terpenting karena dimulainya adanya kehidupan manusia
- zaman ini dibagi menjadi dua, yaitu zaman pleistosen dan holosen.
1) Zaman pleistosen. Disebut juga zaman dillivium. Zaman ini berlangsung sekitar 600.000 tahun.
- merupakan zaman yang terpenting karena dimulainya adanya kehidupan manusia
- zaman ini dibagi menjadi dua, yaitu zaman pleistosen dan holosen.
1) Zaman pleistosen. Disebut juga zaman dillivium. Zaman ini berlangsung sekitar 600.000 tahun.
Zaman ini disebut juga zaman
es(zaman glacial).pada kala pleistosen diperkirakan manusia purba mulai muncul,dan
pada kala holosen manusia purba telah berkembang lebih sempurna lagi,yaitu
jenis homo sapiens dengan ciri-ciri seperti manusia sekarang.
Disebut
zaman glasial karena temperature bumi
saat itu sanagat rendah dan gletser yang berada di wilayah kutub utara mencair
hingga menutupi sebagian benua-benua besar seperti Asia,Eropa dan amerika
.meluasnya permukaan es menyebabkan turunnya permukaan air laut.hal ini
memudahkan mahluk hidup berpindah tempat
dalam rangka mendapatkan makanan atau mempertahankan hidup.
2) Zaman holosen. Dinamakan juga zaman allivium. Zaman ini berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan berkembang sampai sekarang. Ciri-ciri Homo Sapiens sama dengan manusia zaman sekarang. Manusia modern seperti manusia sekarang,
2) Zaman holosen. Dinamakan juga zaman allivium. Zaman ini berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan berkembang sampai sekarang. Ciri-ciri Homo Sapiens sama dengan manusia zaman sekarang. Manusia modern seperti manusia sekarang,
diperkirakan
muncul pada kala Holosen ini.
2. Zaman
Prasejarah Berdasarkan Arkeologi
Pembagian
menurut arkeologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang hasil-hasil benda-benda
dari kebudayaan yang telah lalu atau ilmu yang mempelajari benda-benda
purbakala, pembagian ini didasarkan pada bahan-bahan dari peninggalan yang
berasal dari kebudayaan manusia itu sendiri. Berdasarkan benda-benda
peninggalan perkembangan kebudayaan prasejarah maka priodesisasi dibagi sebagai
berikut:
a.
Zaman Batu
Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat
kehidupan manusia purba saat itu dibuat dari batu. Walaupun ada juga alat-alat
tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Akan tetapi secara dominan
alat-alat yang digunakan terbuat dari zaman batu. Zaman batu dapat dibagi
menjadi beberapa periode sebagai berikut :
1.
Zaman
Batu Tua(Paleolitikum)
Pengertian paleolithikum,
berasal dari dua kata yaitu paleos yang
artinya tua dan lithikum dari kata lithos yang berarti batu, karena itu
zaman paleolithikum sering disebut juga dengan zaman batu tua.
Zaman batu tua
diperkirakan berlangsung selama masa Pleistosen, kira-kira 600 ribu tahun yang
lalu. Ciri-ciri kehidupan zaman batu tua antara lain hidup berpindah-pindah
atau nomaden, berburu, dan mengumpulkan bahan makanan yang disediakan alam (food
gathering) dan manusia berjuang
memenuhi kebutuhan hidupnya atau mempertahankan kelompok manusia lainnya.
Pada zaman batu tua, alat-alat yang dibuat sangat kasar serta sederhana. Cara
pembuatannya hanya dibentur-benturkan antara batu yang satu dengan batu yang
lainnya, sehingga menyerupai kapak dan dipergunakan sebagai alat. Menurut Teuku
Jacob, pada zaman batu tua telah terdapat bahasa sebagai alat komunikasi,
meskipun dalam tingkat yang sederhana.
Ciri-ciri
zaman paleolitikum:
a)
jenis manusia
berdasarkan penemuan fosil-fosil manusia purba,jenis
manusia purba yang hidup pada zaman paleolithikum adalah pithecanthropus erectus,homowajakensis,meganthropus paleojavanicus,dan
homo soloensis.fosil-fosil ini di temukan disepanjang aliran sungai
bengawan solo.
v Pithecanthopus
erectus
Fosil
jenis ini ditemukan oleh Eugene dubois di desa Trinil,Ngawi,Jawa timur,pada
tahun 1890 berasal darilapisan plestosen tengah. Mereka hidup sekitar satu juta
sampai satu setengah juta tahun yang tahun ayng lalu. Pithecanthropus erectus
berjalan tegak dengan badan yang tegak
dan alat pengunyah yang kuat. Volume otak pithecanthropus mencapai
900cc.Volume otak manusia modern lebih dari 1000 cc,sedangkan volume otak kera
hanya 600cc.Bila di hubungakan teori evolusi Darwin pithecantropus erectus di anggap sebagai
Missing Link atau mahluk peralihan dari kera ke manusia. Penemuan fosil
pithecan thropus erectus merupakan penemuan yang paling banyak dan paling luas
penyebarannya di Indonesia. Pithecanthropus erectus dikenal
dengan
nama Homo
erectus.Pithecanthropus memiliki ciri-ciri tinggi badan antara
165-180 cm,
volume otak antara 750-1300 cc dan berat badan 80-100 kg.
Di Asia,fosil pithecan thropus di temukan di gua di
daerah Choukou-tien,cina dan di kenal dengan sebutan pithecanthropus(sinan
thropus) pekinensis(manusia kera dari peking(Beijing) di farika,di temukan
dikenya dan dikenal dengan sebutan Australopithecus Africanus.Di eropa barat
dan eropa tengah di sebut manusia
pitdown dan Heidelberg.menurut para ahli,jenis mahluk ini kemudian berevolusi nmenjadi
Homo Neanderth lensis. Menurut Teuku
Jacob,pithecanthropus sudah bias bertutur.
v Meganthropus
Paleojavanicus
Fosil meganthropus di temukan oleh Von Koenigswald
di sangiran,lembah bengawan solo pada tahun 1936-1941.fosil ini berasal dari
lapisan pleistosen bawah. Meganthropus memiliki badan yang tegap dan rahang
yang besar dan kuat.Mereka hidup dengan cara mengumpulkan makanan (food
gathering)
Makanan mereka utamanya berasal dari tumbuh tumbuhan
dan buah buahan.Sebaian ahli menganggap bahwa Meganthropus sebenarnya merupakan
Pithecanthropus dengan badan yang besar.
v Homo
1) Homo Solensis
Fosil Homo Solensis ditemukan di
Ngandong,Blora,disangiran dan sambung Macan,Sragen,oleh Ter Haar,Oppenoorth,dan
Von Koenigswald pada tahun 1931-1933 dari lapisan plaistosen atas Homo solensis
di perkirakan hidup sekitar 900.000-300.000 thn yang lalu. Menurut Von
koenigswald mahluk ini lebih tinggi tingkatannya di bandingkan dengan
pithecanthropus erectus di perkirakan mahluk ini merupakan evolusi dari
pithicantropus mojokertensis.oleh sebagain ahli, homo soloensis di golongkan
dengan homo neander thalensis ynag merupakn manusia purba jenis homo sapiens
dari asia,eropa,dan afrika berasal dari lapiasan pleistosen atas.
2).Homo wajakensis
Fosil homo wajakensis di temukan oleh Van
Riestchoten pada Tahun 1889 di desa
wajak, Tulungagung. Fosil ini kemudian di teliti oleh Eugene Dubois.Temuan
fosil ini merupakan temuan fosil manusia purba pertama yang di laporkan berasal
dari indo.Fosil homo wajakensismempunyai tinggi badan sekitar 130-210 cm,dengan
berat badan antara 30-150 kg. Manusia purba jenis ini hidup antra 40.000-25.000
thn yg lalu,pada lapisan plaistosen atas. Apabila di bandingkan jenis
sebelumnya , homo wajakensis menunjukkan kemajuan. Makanannya sudah dimasak walaupun
masih sangat sederhana. Tengkorak Homo
Wajakensis memiliki banyak persamaan dengan tengkorak penduduk asli
Australia, Aborigin. Oleh karena itu, Eugene Dubois menduga bahwa Homo Wajakensis termasuk dalam ras
Australoide, bernenek moyang Homo
Soloensis dan menurunkan bangsa Aborigin. Fosil Homo Wajakensis juga memiliki kesamaan dengan fosil manusia Niah di
Serawak, Malaysia, manusia Tabon di Palawan, Filipina, dan fosil-fosil
Australoid dari Cina Selatan, dan Australia Selatan.
b)
kebudayaan
Kebudayaan zaman paleolitikum
yang di temukan di wilayah indonesia dianggap sebagai kebudayaan tertua di
indonesia.hasil-hasil kebudayaan tertua di zaman ini adalah yang di temukan di
sekitar daerah pacitan dan ngandong.
v
Kebudayaan pacitan
Alat-alat dari pacitan di temukan oleh Von Koenigswld,pada
thn 1935 di kali baksoko,desa Punung,Pacitan,Jawa timur. Alat-alat batu dari
pacitan ini berupa kapak genggam,yaitu kapak tak bertangkai yang di gunakan
dengan cara menggenggam dan berfungsi untuk menggali umbi,
memotong, dan menguliti binatang,kapak perimbas berfungsi untuk marimbas kayu memecah
tulang, dan sebagai senjata,kapak penetak,pahat genggam,dan yang paling banyak berupa
alat-alat kecil yang disebut alat serpih(flake).Para ahli menyebut alat-alat
ini dengan nama chopper(alat penetak). Alat-alat batu tersebut berasal dari
lapisan pleistosen tengah.
Selain di Pacitan,alat-alat tersebut
ditemukan pula di beberapa daerah di indo, sepertidi suka bumi(jawa
barat),perigi dan gombong (jawa tengah),tambangsawah(Bengkulu),lahat
(Sumatra selataan),kalianda(lampung),awingbangkal(Kalimantan
selatan),cabenge(Sulawesi selatan),sembiran dan trunyan(bali),batu
tring(sumbawa),maumere(flores),atambua(timor).Pendukung kebudayaan Pacitan adalah Pithecanthropus
Erectus,.
Alat-alat pra
sejarah dari pacitan Alt-alat batu yang di temukan di daerah pacitan kebanyakan
berbentuk kapak genggam
v Kebudayaan
Ngandong
Peralatan yang di hasilkan kebudayaan Ngandong
adalah flakes(alat serpih)berupa pisau atau alat penusuk.para ahli
berhasil menemukan alat2 dari tulang,kapak genggam,alat penusuk dari tanduk
rusa,dan tanduk berupa
belati ,duri ikan pari yang diruncingkan dan ujung tombak yang bergerigi didaerah
Ngandong dan Sidoarjo. Alat-alat kecil yang termsuk kebudayaan Ngandong ditemukan pula di sangiran,jawa timur dan
cabenge,sulsel.
Kebudayaan ngandong di dukung oleh penemuan lukisan
pada dinding-dinding goa.
2.
Zaman
Batu Tengah(Mesolitikum)
Zaman ini disebut juga dengan zaman batu tengah atau
zaman batu madya, yang diperkirakan berlangsung pada masa holosen
(10.000-20.000 tahun yang lalu). Pada zaman mesolitikum kehidupan manusia tidak
jauh berbeda dengan zaman paleolitikum, yaitu berburu dan menangkap ikan.
Ciri-ciri peralatan yang digunakan terbuat dari batu yang telah di asah
tajamnya, zaman ini merupakan peralihan dari zaman batu tua (paleolitikum) ke
zaman batu baru (Neolitikum).
Gambar 4.8 Bentuk-bentukmata
panah pada masa
Mesolitikum
Pada zaman ini manusia sudah mempunyai tempat
tinggal agak tetap dan bercocok tanam secara sederhana(berladang) menanam
umbi-umbian, cara hidup pada zaman batu tengah adalah sebagian masih food
gathering dan berburu. Perkembangan kebudayaan pada zaman ini berlangsung lebih
cepat dari masa sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:
Ø Keadaan alam yang sudah lebih stabil, yang
memungkinkan manusia dapat hidup dengan lebih tenang, sehingga dapat
mengembangkan kebudayaannya.
Ø Manusia pendukungnya adalah dari jenis homo sapiens,
makhluk yang lebih cerdas dibandingkan pendahulunya.
Ciri khas zaman batu tengah adalah kejikkenmoddinger dan abris sous roche. Kjokkenmoddinger dan abris sous roche pertama kali diteliti
dan ditemukan oleh Van Stein Callenfels pada
tahun 1925.
Kjokkenmoddinger
merupakan corak istimewa dari zaman
mesolitikum. Kjokkenmoddinger adalah sampah dapur (yang terdiri dari kulit
kerang dan siput setinggi 7m) yang
ditemukan di sepanjang pantai timur pulau Sumatera. Kehidupan masyarakatnya
terutama dari hasil menangkap siput dan kera.
Abris sous roche ialah gua yang dipakai sebagai tempat tinggal
manusia prasejarah. Gua-gua itu sebenarnya lebih menyerupai ceruk-ceruk di
dalam batu karang yang cukup untuk memberi perlindungan terhadap hujan dan
panas. Di dalam dasar gua-gua itu didapatkan banyak peninggalan kebudayaan,
dari jenis Paleolitikum sampai dengan Neolitikum, tetapi sebagian besar dari
zaman Mesolitikum.
3.
Zaman
Batu Baru(Neolitikum)
Zaman Neolitikum berarti zaman batu muda.Di
Indonesia,zaman Neolitikum dimulai sekitar
1.500 SM.Cara hidup untuk memenuhi kebutuhannya telah mengalami perubahan
pesat,dari cara food gathering menjadi food producting,yaitu dengan cara
bercocok tanam dan memelihara ternak.Pada masa itu manusia sudah mulai menetap
di rumah panggung untuk menghindari bahaya binatang buas. Masa ini merupakan
masa bercocok tanam bersamaan dengan berkembangnya kemahiran mengasah alat-alat
batu serta mulai dikenalnya teknologi pembuatan tembikar.
Pada masa ini,manusia purba telah mulai membuat
lumbung-lumbung guna menyimpan padi dan gabah.Tradisi seperti ini masih dapat
dilihat pada masyarakat Badui di Banten.
Pada
zaman ini,manusia purba Indonesia telah mengenal dua jenis peralatan, yakni
beliung persegi dan kapak lonjong. Beliung persegi menyebar di Indonesia bagian
Barat. Sedaangkan kapak lonjong menyebar di Indonesia bagian Timur yang di
datangkan dari Jepang kemudian menyebar ke Taiwan, Filipina,
Sulawesi Utara, Maluku,
Gambar 4.9 Rumah
panggungdi Kalimantan Barat,bentuknya telah ada sejakzaman Neolitikum.
4.
Zaman
Batu Besar(Megalitkum)
Zaman Meghalitikum (mega berarti besar, dan lithikum
atau lithos berarti batu).
Disebut juga zaman batu besar. Disebut zaman megalitikum karena pada zaman ini
ditemukan peralatan yang terbuat dari batu-batu besar. Pada zaman ini, manusia
sudah mengenal kepercayaan animisme dan dinamisme. Animisme merupakan
kepercayaan terhadap roh nenek moyang atu (leluhur) yang mendiami benda-benda,
seperti pohon, batu, sungai, gunung atu senjata tajam. Sedangkan dinamisme
adalah bentuk kepercayaan bahwa segala sesuatu memiliki kekuatan atau tenaga
gaib yang dapat memengaruhi terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam
kehidupan manusia. Dari hasil peninggalannya, diperkirakan manusia pada zaman
megalitikum ini sudah mengenal bentuk kepercayaan rohaniah, yaitu dengan cara
memperlakukan orang yang meninggal dengan diperlakukan secara baik diperlakukan
secara baik sebagai bentuk penghormatan.
Hasil budayanya berupa bangunan-bangunan besar yang
berfungsi sebagai sarana pemujaan kepada roh nenek moyang. Kebudayaan ini
berlangsung hingga zaman logam; bahkan sampai saat ini kita masih dapat
menjumpainya di berbagai daerah di Indonesia sebagai sisa-sisa tradisi budaya
meghalitikum. Adapun hasil budaya megalitikum ini meliputi:
1)
Menhir yaitu
tugu batu sebagai tanda peringatan terhadap arwah nenek moyang yang sengaja
ditempatkan di suatu tempat untuk memperingati orang yang sudah meninggal. Batu
tegak ini merupakan media penghormatan dan sekaligus lambing bagi orang-orang
yang sudah meninggal tersebut.
2)
Dolmen yaitu
meja batu untuk tempat sesaji biasanya diletakkan di tempat-tempat yang
dianggap keramat, atau di tempat-tempat pelaksanaan upacara yang ada
hubungannya dengan pemujaan kepada roh leluhur.
3)
Sarkofagus yaitu
peti jenazah yang terbuat dari batu bulat untuk menyimpan mayat-mayat, banyak
ditemukan di Bali. Pada dinding muka sorkofagus biasanya diberi ukiran manusia atau
binatang yang dianggap memiliki kekuatan magis.
4)
Kubur batu yaitu
peti jenazah yang terbuat dari batu pipih. Banyak diyemukan di Kuningan (Jawa
Barat). Bentuknya mirip seperti bangunan kuburan seperti yang dapat kita lihat
saat ini.
5)
Punden
Berundak yaitu bangunan dari batu yang tersusun bertingkat-tingkat dan
berfungsi untuk memuja arwah nenek moyang, ditemukan di Lebak Siwedug(Banten
Selatan). Bangunan ini kemudian menjadi konsep dasar bangunan candi pada masa
Hindu-Budha.
6)
Waruga yaitu
kubur batu yang berbentuk kubus atau bulat. Waruga dibuat dari batu utuh dan
banyak ditemukan di daerah Sulawesi Tengah dan Utara. Yang tidak memiliki
tutup; waruga banyak ditemukan di situs Gili Manuk, Bali.
b.
Zaman Logam
Pada zaman logam,
manusia sudah dapat membuat peralatan dari logam yang ternyata lebih kuat dan
mudah dikerjakan daripada batu. Bahan logam harus dilebur dahulu sebelum
dipakai sebagai bahan pembuatan peralatan manusia.
Oleh karena itu, pada zaman logam, kebudayaan manusia mestinya
lebih tinggi daripada zaman batu. Zaman logam ini dibagi menjadi dua bagian
yakni zaman perunggu dan zaman besi.
Kemampuan nenek moyang kita membuat benda-benda
dengan bahan dasar logam diperoleh dari orang-orang yang berimigrasi dari
Dongson (Vietnam). selain sebagai alat upacara, karena dianggap mempunyai
kekuatan magis.
1)
Zaman Tembaga
Pada zaman ini,manusia baru mengenal peralatan dari
logam.Peralatan ini tidak ditemukan di Indonesia, hanya ditemukan di beberapa
Negara seperti Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam. Sehingga di Indonesia
langsung di susul oleh masuknya zaman perunggu. Pada zaman ini manusia sudah
mampu mengolah logam tembaga yang sesuai dengan bentuk-bentuk peralatan yang
dibutuhkannya, seperti periuk, belanga, dan sebagainya.
2)
Zaman Perunggu
Pada zaman perunggu manusia telah mendapatkan
logam campuran yang lebih keras daripada tembaga. Perunggu merupakan hasil
campuran antara tembaga dengan timah.Pada zaman perunggu manusia telah
mendapatkan logam campuran yang lebih keras daripada tembaga. Penguasaan
teknologi pengolahan dari tembaga dan timah ini membentuk keterampilan pertukangan
masyarakat zaman perunggu. Oleh sebab itu zaman ini disebut dengan zaman
perundagian.
Benda-benda yang diciptakan pada zaman perunggu
tidak hanya untuk menunjang kehidupan sehari-hari tetapi juga digunakan sebagai
alat-alat upacara ataupun lambing kebesaran. Teknik pembuatannya sudah maju,
melalui a cire perdue yaitu dengan membuat model terlebih
dahulu dari barang yang akan dibuat dan teknik bivolve yaitu dengan menggunakan cetakan.
Peralatan yang dikenal luas pada zaman ini adalah kapak perunggu. Selain kapak
perunggu, ada juga tombak besar yang bermata besar seperti kapak. Tombak ini
diberi hiasan yang indah dan diperkirakan digunakan untuk upacara keagamaan.
Jenis
barang yang terbuat dari perunggu seperti:
1)
Nekara dan moko
merupakan hasil budaya
yang biasa digunakan sebagai alat upacara dan sebgaia gendering perang,
bentuknya seperti dandang yang tertelungkup dan memiliki bentuk yang
bermacam-macam, ada yang polos tetapi ada juga yang mempunyai hiasan. Banyak
ditemukan di Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Selayar, dan Irian Jaya yang smapai
sekarang masih ada dan disimpan di Pura Penataran Sasih, Pejeng, bali. Nekara dalam
bentuk kecil disebut moko sebagai
maskawin di Nusa Tenggara.
2)
Candrasa merupakan
sejenis kapak corong dengan ragam hias yang sangat halus yang memiliki panjang
satu sisi. Dipakai sebagai tanda kebesaran dan alat upacara.
3) Kapak corong, bentuk bagian tajamnya seperti kapak batu, hanya
tangkainya berbentuk corong. Karena mirip sepatu, kapak corong juga sering
disebut kapak sepatu. Hasil budaya dari jenis ini biasanya digunakan sebagai
alat upacara atau tanda kebesaran dari kepala suku dan para pemimpin masyarakat
saat itu.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Priodesasi masa prasejarah
berdasarkan ilmu geoligi ini dilakukan untuk mengetahui terbentuknya bumi dari
masa awal sampai seperti saat ini,
melalui lapisan-lapisan bumi. Melalui lapisan-lapisan bumi kita akan mengetahui
usia fosil dan benda-benda purbakala.
Semakin dalam dari permukaan
tanah tempat ditemukannya fosil atau
benda tersebut maka dpat disimpulkan bahwa usia benda itu semakin tua dan
sebaliknya. Melalui pemeriksaan
laboratorium, akan diketahui berapa kira-kira usia bumi beserta makhluk yang
pernah menghuninya.berikut adalah uraian mngenai tahapan-tahapan terciptanya
bumi.
Pembabakan prasejarah berdasarkan ilmu arkeologi bertujuan untuk mengetahui usia manusia purba
berdasarkan peninggalan purbakala. Benda-benda tersebut dapat berupa perkakas
rumah tangga, patung, coretan di gua, dan fosil purba. Manusia purba
menggunakan alat-alat untuk memenuhi kebutuhannya seperti mencari dan mengolah
makanan dengan menggunakan perkakas dari batu atau benda-benda alam lainnya
yang keras seperti kayu dan tulang.
Kehidupan masyarakat di Indonesia terus mengalami
perkembangan, yakni dari masa berburu dan mengumpulkan makanan kemudian
berkembang ke masa menetap dan bercocok tanam. Dalam masa menetap dan bercocok
tanam masyarakat kemudian berusaha membuat atau menciptakan berbagai macam
peralatan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka maka lahirlah budaya. Budaya
yang semula merupakan budaya batu mulai dari batu tua,madya, dan muda lalu
berkembag ke budaya batu besar dan budaya besi atau perunggu bersamaan dengan
lahrnya budaya batu besar (megalitikum) maka berkembang pula system kepercayaan
masyarakat seperti animisme dan dinamisme
B.
DAFTAR PUSTAKA
Wayan Badrika I.
2006. Sejarah Untuk SMA Kelas X, Jakarta. Erlangga
Haspari,Ratna dan M.Adil. 2013. Sejarah Indonesia Untuk SMA/MA kelas X. Jakarta. Erlangga
Ari Listiyani, Dwi. 2009. Sejarah untuk kelas X, Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
Dwiyantara, Heru. 2010. Materi Inti dan Soal Jawab Sejarah. Solo. Tiga Serangkai
Habib Mustofo, M dkk. 2003. Sejarah Untuk Kelas 1 SMA. Malang. Yudhistira
C.
LAMPIRAN
Menampilkan gambar dari zaman :
A.
ZAMAN BATU
1.
Zaman Batu Tua (Paleolitikum)
v A. Kebudayaan Pacitan
Alat-alat pra sejarah dari paciatn yang kebanyakan berbentuk kapak
genggam.
v B. Kebudayaan Ngandong
Alat-alat dari Nngandong dan watuhalang seperti: Alat-alat tulang
dan tanduk rusa.
2.
Zaman Batu
Madya(Mesolithikum)
Lukisan gua berupa cap tangan manusia dan lukisan babi rusa ayng
terdapat di leang petta kere,Taman pra sejarah leang-leang,Maros,Sulawesi
Selatan.lukisan tangan tersebut di perkirakan sebagai symbol kekuatan atau
lambang kekuatan pelindung terhadap gangguan roh jahat,dan cap tangan dan
jarinya tidak lengkap di perkirakan sebagai ungkapan duka.
v Kyokkenmoddinger
Kapak Genggam Sumatera(pebble).Terbuat dari batu kali yang
terbelah,serta masih kasar yang di kerjakan menurut keperluannya.
v Abris sous Roche
Gua yang dipakai sebagai tempat tinggal manusia yang menyerupai
ceruk2 batu karang yang dipergunakan sebagai perlindungan dari hujan dan panas.
3.
Zaman batu
Muda(Neolitikum)
v Kapak Lonjong
Kapak lonjong di Indonesia yang terbatas hanya di bagian timur,yaitu
Sulawesi,sangihe-talawud,Maluku,Tanibar,leti,Flores,papua.
v Kapak persegi
Berbagai jenis kapak persegi.Kapak persegi kebanyakan terbuat dari
batu api(chalsedon).Daerah penemuan umumnya di Indonesia bagian barat
Sumatera,Bali, Jawa.Dan di bagian timur di temukan di Sulawesi,Nusa
Tenggara,Maluku,dan sedikit di Kalimantan.
4.
Zaman
Megalitikum
Arca Megalitik(Arca langkebulawa/gelang kaki emas)
Kapak Batu dari Zaman Paleolitikum,Mesolitikum,dan Neolitikum
B.
ZAMAN LOGAM
1.
Zaman Tembaga
2.
Perunggu
Moko hasil budaya z.perunggu yang menyerupai nekara
3.
Zaman Besi