Selasa, 09 Desember 2014

CONTOH MAKALAH

KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah hasil riset study pustaka ini dapat terselesaikan.
            Laporan pengamatan ini kami susun untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada kami dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai Pembagian Zaman Praaksara khususnya berdasarkan Ilmu Geologi dan Arkeologi.
            Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih kepada Ummi Baiq Zurriyatun Sholihah selaku guru bidang studi sejarah yang telah memberikan bimbingan dan saran yang berharga dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik
            Kami menyadari bahwa laporan ini sangat jauh dari kesempurnaan dan masih mengalami kekurangan baik dari segi isi maupun penyusunannya. Maka dari itu, kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk menyempurnakan laporan kami selanjutnya.
            Demikian laporan singkat ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiiiinnnn. . . .


Pancor, 24 Januari 2014


Penulis



BAB I
PENDAHULUAN
1.      1 Latar Belakang
Masa Praaksara adalah masa dimana manusia belum mengenal tulisan atau disebut masa prasejarah atau nirleka yang artinya tidak adanya tulisan. Masa praaksara berlangsung dari adanya manusia sampai manusia mengenal tulisan. Lalu, jika tidak ada tulisan, bagaimana kita mengetahui adanya masa praaksara? Nah, begini. Kita mengetahui masa praaksara dari sumber-sumbernya yang bukan berupa tulisan yaitu : fosil, artefak, dan alat-alat yang digunakan pada masa praaksara.
Salah satu cirri kehidupan masyarakat Indonesia pada masa awal adalah adanya cara hidup berkelompok. Meskipun masih sangat sederhana, manusia purba telah mengerti akan pentingnya kerja sama dalam kehidupan mereka.
Generasi penerus sekarang ini sudah banyak yang tidak mengenal sejarah-sejarah tentang zaman praaksara atau kehidupan awal masyarakat Indonesia. Padahal hal tersebut sangat penting bagi ilmu pengetahuan. Tanpa kita mengenal sejarah kita akan kacau karena sejarah merupakan sumber ilmu kebudayaan yang sangat berguna. Oleh karena itu, penulis bertujuan membuat makalah ini untuk menjelaskan kehidupan awal maysarakat Indonesia.
1.      2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1)      Bagaimana proses muncul dan berkembangnya kehidupan awal manusia di Indonesia?
2)      Apa saja jenis-jenis manusia purba ?
3)      Bagaimana cirri-ciri manusia purba di Indonesia ?
4)      Apa saja nilai-nilai budaya pada masa prasejarah di Indonesia?

1.      3 Tujuan
Dalam menyelesaikan masalah yang telah dibahas sebelumnya, maka tujuan yang ingin dicapai adalah:
1)      Dapat menjelaskan proses muncul dan berkembangnya kehidupan awal manusia di Indonesia
2)      Untuk mengetahui jenis-jenis manusia purba di Indonesia.
3)      Untuk mengetahui cirri-ciri manusia purba di Indonesia
1.      4 Metode
Metode yang digunakan ialah studi pustaka, yaitu penganalisisan diambil dari berbagai sumber bahan pustaka.



BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAGIAN ZAMAN PRAAKSARA BERDASARKAN ILMU GEOLOGI DAN ARKEOLOGI
            Zaman prasejarah yaitu suatu babak dalam periode sejarah yang belum mengenal tulisan sehingga kehidupan masyarakatnya sangat sederhana. Pemenuhan kebutuhan hidup masih diperoleh dengan cara berburu dan memungut bahan makanan yang tersedia di alam.
            Dalam perkembangannya, masyarakat prasejarah mulai menemukan benda-benda dari logam untuk bercocok tanam. Penemuan benda-benda dari logam ini sekaligus menandai mulai berakhirnya zaman prasejarah yang disebut juga zaman protosejarah. Zaman ini sering disebut juga zaman nirleka atau zaman pra-aksara.

1.      Zaman Prasejarah Berdasarkan Geologi 
Zaman pra-aksara di Indones
ia dapat dikelompokkan menjadi beberapa babak, pada saat ini kita akan membahas Babak Zaman Prasejarah Berdasarkan Geologi
Geologi atau ilmu bumi yaitu ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan.

Berdasarkan hal ini, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman- zaman tersebut sekaligus merupakan pembabakan prasejarah yang terdiri dari:
a. Archaeikum atau Azoikum (Zaman Tertua)
            Zaman ini berlangsung kurang lebih 2.500 juta tahun. Keadaan kulit bumi masih labil, masih menyerupai gumpalan bola gas, dan kulit bumi sangat panas karena masih dalam proses pembentukan. Oleh karena itu, pada zaman ini belum ada tanda-tanda kehidupan.
        b. Paleozoikum atau Zaman Primer (Zaman Kehidupan Tua)
            Zaman ini berlangsung kurang lebih 340 juta tahun. Keadaan bumi masih belum stabil, iklim masih berubah-ubah dan curah hujan sangat besar, secara berangsur-angsur tempratur bumi mendingin. Akan tetapi pada zaman ini mulai ada tanda-tanda kehidupan seperti makhluk bersel satu atau mikroorganisme, hewan-hewan kecil yang tidak bertulang punggung, jenis-jenis ikan, amfibi dan reptil. Adapula jenis-jenis tumbuhan ganggang dan rerumputan. Zaman ini ditandai dengan
munculnya kehidupan darat yang berasal dari air. Pada masa itu
telah muncul tumbuhan dan hewan dan berkembang pertama
kalinya, termasuk tumbuhan paku, paku ekor kuda, amfibi, serangga,
dan reptilia.
http://history1978.files.wordpress.com/2011/09/sej101_07.gif?w=604Gambar. Binatang yang hidup zaman Paleozoikum
Dengan berakhirnya zaman primer, maka kehidupan terus berkembang sehingga memasuki zaman baru. Untuk lebih jelasnya Anda dapat menyimak kembali gambar berikut ini.
 http://history1978.files.wordpress.com/2011/09/sej101_08.gif?w=604
Gambar . Kegiatan binatang Reptil Raksasa (dalam Jurrasic Park)
Dari gambar yang Anda amati, merupakan sejenis reptil raksasa yang hidup pada zaman kedua
        c. Mesozoikum  atau Zaman Skunder (Zaman Kehidupan Pertengahan)
            Zaman ini berlangsung kurang lebih 140 juta tahun. Iklim semakin membaik. Walaupun demikian, suhu masih berubah-ubah. Kadang suhu udara tinggi sekali, tetapi ada kalanya rendah sekali, curah hujan mulai berkurang, sungai-sungai besar dan danau banyak yang kering dan berlumpur. Pohon-pohon yang besr dan hewan yang hidup di darat mulai muncul. Beberapa jenis amfibi tumbuh menjadi besar sekali bahkan ada yang melebihi seekor buaya. Mulai muncul beragam hewan bertubuh besar seperti berbagai jenis hewan reptil dinosaurus dan gajah purba atau mamut. Menjelang berakhirnya  masa ini mulai muncul berbagai jenis burung dan binatang menyusui.
            Masa mesozoikum dikenal sebagai zaman reptil: dinosaurus menjadi penguasa hamper sepanjang masa ini, namun kemudian punah secara mendadak pada 65 juta tahun yang lalu, hal ini diperkirakan akibat tumbukan meteorid raksasa, yang membuat bumi diliputi debu. Pada akhir masa ini mulai muncul jenis mamalia.
         d. Neozoikum atau Kainozoikum (Zaman Kehidupan Baru)
            zaman ini berlangsung kurang lebih 60 juta tahun yang lalu sampai sekarang. Keadaan bumi semakin membaik, perubahan cuaca tidak begitu besar dan kehiddupan berkembang dengan pesat. Zaman ini dibagi atas dua zaman yaitu zaman tersier dan zaman kwarter.
1.      Zaman Tersier(Zaman Ketiga)
Pada zaman ini binatang-binatang menyusui berkembang pesat, sedangkan reptile-reptil raksasa lambat laun lenyap. Hal terpenting pada zaman ini munculnya  jenis perimata seperti kera dan monyet. Setelah zaman reptil raksasa punah, terjadi perkembangan
jenis kehidupan lain seperti munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar yang menyerupai burung unta.Sementara itu, muncul pula fauna laut seperti ikan dan moluska,sangat mirip dengan fauna laut yang hidup sekarang.Sedangkan tumbuhan berbunga terus berevolusi menghasilkan banyak variasi seperti semak belukar, tumbuhan merambat,dan rumput.
hal-hal penting yang berkaitan dengan zaman tersier adalah sebagai berikut:
- berlangsung sekitar 60 juta tahun
- ditandai dengan perkembangan binatang menyusui jenis primata. Contoh binatang tersebut adalah kera.
2.      Zaman Kwarter(Zaman Keempat)

ciri-ciri zaman kuarter adalah sebagai berikut:
- merupakan zaman yang terpenting karena dimulainya adanya kehidupan manusia
- zaman ini dibagi menjadi dua, yaitu zaman pleistosen dan holosen.
1) Zaman pleistosen. Disebut juga zaman dillivium. Zaman ini berlangsung sekitar 600.000 tahun.
     Zaman ini disebut juga zaman es(zaman glacial).pada kala pleistosen diperkirakan manusia purba mulai muncul,dan pada kala holosen manusia purba telah berkembang lebih sempurna lagi,yaitu jenis homo sapiens  dengan ciri-ciri seperti manusia sekarang.
  Disebut zaman glasial karena  temperature bumi saat itu sanagat rendah dan gletser yang berada di wilayah kutub utara mencair hingga menutupi sebagian benua-benua besar seperti Asia,Eropa dan amerika .meluasnya permukaan es menyebabkan turunnya permukaan air laut.hal ini memudahkan mahluk hidup berpindah tempat  dalam rangka mendapatkan makanan atau mempertahankan hidup.
2) Zaman holosen. Dinamakan juga zaman allivium. Zaman ini berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan berkembang sampai sekarang. Ciri-ciri Homo Sapiens sama dengan manusia zaman sekarang.
Manusia modern seperti manusia sekarang,
diperkirakan muncul pada kala Holosen ini.



















2.      Zaman Prasejarah Berdasarkan Arkeologi
Pembagian menurut arkeologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang hasil-hasil benda-benda dari kebudayaan yang telah lalu atau ilmu yang mempelajari benda-benda purbakala, pembagian ini didasarkan pada bahan-bahan dari peninggalan yang berasal dari kebudayaan manusia itu sendiri. Berdasarkan benda-benda peninggalan perkembangan kebudayaan prasejarah maka priodesisasi dibagi sebagai berikut:
a.      Zaman Batu
Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia purba saat itu dibuat dari batu. Walaupun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Akan tetapi secara dominan alat-alat yang digunakan terbuat dari zaman batu. Zaman batu dapat dibagi menjadi beberapa periode sebagai berikut :
1.      Zaman Batu Tua(Paleolitikum)
Pengertian paleolithikum, berasal dari dua kata yaitu paleos yang artinya tua dan lithikum dari kata lithos yang berarti batu, karena itu zaman paleolithikum sering disebut juga dengan zaman batu tua.
       Zaman batu tua diperkirakan berlangsung selama masa Pleistosen, kira-kira 600 ribu tahun yang lalu. Ciri-ciri kehidupan zaman batu tua antara lain hidup berpindah-pindah atau nomaden, berburu, dan mengumpulkan bahan makanan yang disediakan alam (food gathering) dan manusia berjuang memenuhi kebutuhan hidupnya atau mempertahankan kelompok manusia lainnya. Pada zaman batu tua, alat-alat yang dibuat sangat kasar serta sederhana. Cara pembuatannya hanya dibentur-benturkan antara batu yang satu dengan batu yang lainnya, sehingga menyerupai kapak dan dipergunakan sebagai alat. Menurut Teuku Jacob, pada zaman batu tua telah terdapat bahasa sebagai alat komunikasi, meskipun dalam tingkat yang sederhana.
            Ciri-ciri zaman paleolitikum:
a)      jenis manusia
berdasarkan penemuan fosil-fosil manusia purba,jenis manusia purba yang hidup pada zaman paleolithikum adalah pithecanthropus erectus,homowajakensis,meganthropus paleojavanicus,dan homo soloensis.fosil-fosil ini di temukan disepanjang aliran sungai bengawan solo.
v  Pithecanthopus erectus
Fosil jenis ini ditemukan oleh Eugene dubois di desa Trinil,Ngawi,Jawa timur,pada tahun 1890 berasal darilapisan plestosen tengah. Mereka hidup sekitar satu juta sampai satu setengah juta tahun yang tahun ayng lalu. Pithecanthropus erectus berjalan tegak dengan badan yang tegak  dan alat pengunyah yang kuat. Volume otak pithecanthropus mencapai 900cc.Volume otak manusia modern lebih dari 1000 cc,sedangkan volume otak kera hanya 600cc.Bila di hubungakan teori evolusi Darwin  pithecantropus erectus di anggap sebagai Missing Link atau mahluk peralihan dari kera ke manusia. Penemuan fosil pithecan thropus erectus merupakan penemuan yang paling banyak dan paling luas penyebarannya di Indonesia. Pithecanthropus erectus dikenal dengan
nama Homo erectus.Pithecanthropus memiliki ciri-ciri tinggi badan antara
165-180 cm, volume otak antara 750-1300 cc dan berat badan 80-100 kg.

Di Asia,fosil pithecan thropus di temukan di gua di daerah Choukou-tien,cina dan di kenal dengan sebutan pithecanthropus(sinan thropus) pekinensis(manusia kera dari peking(Beijing) di farika,di temukan dikenya dan dikenal dengan sebutan Australopithecus Africanus.Di eropa barat dan eropa tengah  di sebut manusia pitdown dan Heidelberg.menurut para ahli,jenis mahluk ini kemudian berevolusi nmenjadi Homo  Neanderth lensis. Menurut Teuku Jacob,pithecanthropus sudah bias bertutur.
v  Meganthropus Paleojavanicus
Fosil meganthropus di temukan oleh Von Koenigswald di sangiran,lembah bengawan solo pada tahun 1936-1941.fosil ini berasal dari lapisan pleistosen bawah. Meganthropus memiliki badan yang tegap dan rahang yang besar dan kuat.Mereka hidup dengan cara mengumpulkan makanan (food gathering)
Makanan mereka utamanya berasal dari tumbuh tumbuhan dan buah buahan.Sebaian ahli menganggap bahwa Meganthropus sebenarnya merupakan Pithecanthropus dengan badan yang besar.
v  Homo
1)      Homo Solensis
Fosil Homo Solensis ditemukan di Ngandong,Blora,disangiran dan sambung Macan,Sragen,oleh Ter Haar,Oppenoorth,dan Von Koenigswald pada tahun 1931-1933 dari lapisan plaistosen atas Homo solensis di perkirakan hidup sekitar 900.000-300.000 thn yang lalu. Menurut Von koenigswald mahluk ini lebih tinggi tingkatannya di bandingkan dengan pithecanthropus erectus di perkirakan mahluk ini merupakan evolusi dari pithicantropus mojokertensis.oleh sebagain ahli, homo soloensis di golongkan dengan homo neander thalensis ynag merupakn manusia purba jenis homo sapiens dari asia,eropa,dan afrika berasal dari lapiasan pleistosen atas.
          2).Homo wajakensis
Fosil homo wajakensis di temukan oleh Van Riestchoten pada  Tahun 1889 di desa wajak, Tulungagung. Fosil ini kemudian di teliti oleh Eugene Dubois.Temuan fosil ini merupakan temuan fosil manusia purba pertama yang di laporkan berasal dari indo.Fosil homo wajakensismempunyai tinggi badan sekitar 130-210 cm,dengan berat badan antara 30-150 kg. Manusia purba jenis ini hidup antra 40.000-25.000 thn yg lalu,pada lapisan plaistosen atas. Apabila di bandingkan jenis sebelumnya , homo wajakensis menunjukkan  kemajuan. Makanannya sudah dimasak walaupun masih sangat sederhana. Tengkorak Homo Wajakensis memiliki banyak persamaan dengan tengkorak penduduk asli Australia, Aborigin. Oleh karena itu, Eugene Dubois menduga bahwa Homo Wajakensis termasuk dalam ras Australoide, bernenek moyang Homo Soloensis dan menurunkan bangsa Aborigin. Fosil Homo Wajakensis juga memiliki kesamaan dengan fosil manusia Niah di Serawak, Malaysia, manusia Tabon di Palawan, Filipina, dan fosil-fosil Australoid dari Cina Selatan, dan Australia Selatan.

b)      kebudayaan
Kebudayaan zaman paleolitikum yang di temukan di wilayah indonesia dianggap sebagai kebudayaan tertua di indonesia.hasil-hasil kebudayaan tertua di zaman ini adalah yang di temukan di sekitar  daerah pacitan dan ngandong.
v  Kebudayaan pacitan
    Alat-alat dari pacitan di temukan oleh Von Koenigswld,pada thn 1935 di kali baksoko,desa Punung,Pacitan,Jawa timur. Alat-alat batu dari pacitan ini berupa kapak genggam,yaitu kapak tak bertangkai yang di gunakan dengan cara menggenggam dan berfungsi untuk menggali umbi, memotong, dan menguliti binatang,kapak perimbas berfungsi untuk marimbas kayu memecah tulang, dan sebagai senjata,kapak penetak,pahat genggam,dan yang paling banyak berupa alat-alat kecil yang disebut alat serpih(flake).Para ahli menyebut alat-alat ini dengan nama chopper(alat penetak). Alat-alat batu tersebut berasal dari lapisan pleistosen tengah.
  Selain di Pacitan,alat-alat tersebut ditemukan pula di beberapa daerah di indo, sepertidi suka bumi(jawa barat),perigi dan gombong (jawa tengah),tambangsawah(Bengkulu),lahat (Sumatra        selataan),kalianda(lampung),awingbangkal(Kalimantan selatan),cabenge(Sulawesi selatan),sembiran dan trunyan(bali),batu tring(sumbawa),maumere(flores),atambua(timor).Pendukung kebudayaan Pacitan adalah Pithecanthropus Erectus,.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ7vujDSs0yej-kYJGg5YRFYEA23sNNRdUmc_Rt0OA1mcpo5vb8mD5Olmvvoz5DLBL4wWpZ0QHvoPeNW_EdWX7QvEGCHYHD0wDo9CLGzT5JRYO8W3DusR6m1A8O-Y7H8RfBHhPvJhHUE4/s320/paleo.gif

Alat-alat pra sejarah dari pacitan Alt-alat batu yang di temukan di daerah pacitan kebanyakan berbentuk kapak genggam
v  Kebudayaan Ngandong
Peralatan yang di hasilkan kebudayaan Ngandong adalah  flakes(alat serpih)berupa pisau atau alat penusuk.para ahli berhasil menemukan alat2 dari tulang,kapak genggam,alat penusuk dari tanduk
rusa,dan tanduk berupa belati ,duri ikan pari yang diruncingkan dan ujung tombak yang bergerigi didaerah Ngandong dan Sidoarjo. Alat-alat kecil yang termsuk kebudayaan Ngandong  ditemukan pula di sangiran,jawa timur dan cabenge,sulsel.
Kebudayaan ngandong di dukung oleh penemuan lukisan pada dinding-dinding goa.

2.      Zaman Batu Tengah(Mesolitikum)
Zaman ini disebut juga dengan zaman batu tengah atau zaman batu madya, yang diperkirakan berlangsung pada masa holosen (10.000-20.000 tahun yang lalu). Pada zaman mesolitikum kehidupan manusia tidak jauh berbeda dengan zaman paleolitikum, yaitu berburu dan menangkap ikan. Ciri-ciri peralatan yang digunakan terbuat dari batu yang telah di asah tajamnya, zaman ini merupakan peralihan dari zaman batu tua (paleolitikum) ke zaman batu baru (Neolitikum).
Gambar 4.8 Bentuk-bentukmata
panah pada masa Mesolitikum
Pada zaman ini manusia sudah mempunyai tempat tinggal agak tetap dan bercocok tanam secara sederhana(berladang) menanam umbi-umbian, cara hidup pada zaman batu tengah adalah sebagian masih food gathering dan berburu. Perkembangan kebudayaan pada zaman ini berlangsung lebih cepat dari masa sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain:
Ø  Keadaan alam yang sudah lebih stabil, yang memungkinkan manusia dapat hidup dengan lebih tenang, sehingga dapat mengembangkan kebudayaannya.
Ø  Manusia pendukungnya adalah dari jenis homo sapiens, makhluk yang lebih cerdas dibandingkan pendahulunya.

Ciri khas zaman batu tengah adalah kejikkenmoddinger dan abris sous roche. Kjokkenmoddinger dan abris sous roche pertama kali diteliti dan ditemukan oleh Van Stein Callenfels pada tahun 1925.
Kjokkenmoddinger merupakan corak istimewa dari zaman mesolitikum. Kjokkenmoddinger adalah sampah dapur (yang terdiri dari kulit kerang dan siput setinggi 7m) yang ditemukan di sepanjang pantai timur pulau Sumatera. Kehidupan masyarakatnya terutama dari hasil menangkap siput dan kera.
Abris sous roche ialah gua yang dipakai sebagai tempat tinggal manusia prasejarah. Gua-gua itu sebenarnya lebih menyerupai ceruk-ceruk di dalam batu karang yang cukup untuk memberi perlindungan terhadap hujan dan panas. Di dalam dasar gua-gua itu didapatkan banyak peninggalan kebudayaan, dari jenis Paleolitikum sampai dengan Neolitikum, tetapi sebagian besar dari zaman Mesolitikum.

3.      Zaman Batu Baru(Neolitikum)
Zaman Neolitikum berarti zaman batu muda.Di Indonesia,zaman Neolitikum dimulai  sekitar 1.500 SM.Cara hidup untuk memenuhi kebutuhannya telah mengalami perubahan pesat,dari cara food gathering menjadi food producting,yaitu dengan cara bercocok tanam dan memelihara ternak.Pada masa itu manusia sudah mulai menetap di rumah panggung untuk menghindari bahaya binatang buas. Masa ini merupakan masa bercocok tanam bersamaan dengan berkembangnya kemahiran mengasah alat-alat batu serta mulai dikenalnya teknologi pembuatan tembikar.
Pada masa ini,manusia purba telah mulai membuat lumbung-lumbung guna menyimpan padi dan gabah.Tradisi seperti ini masih dapat dilihat pada masyarakat Badui di  Banten.
Pada zaman ini,manusia purba Indonesia telah mengenal dua jenis peralatan, yakni beliung persegi dan kapak lonjong. Beliung persegi menyebar di Indonesia bagian Barat. Sedaangkan kapak lonjong menyebar di Indonesia bagian Timur yang di datangkan dari Jepang kemudian menyebar ke Taiwan, Filipina, Sulawesi Utara, Maluku,

Gambar 4.9 Rumah panggungdi Kalimantan Barat,bentuknya telah ada sejakzaman Neolitikum.
4.      Zaman Batu Besar(Megalitkum)
Zaman Meghalitikum (mega berarti besar, dan lithikum atau lithos berarti batu). Disebut juga zaman batu besar. Disebut zaman megalitikum karena pada zaman ini ditemukan peralatan yang terbuat dari batu-batu besar. Pada zaman ini, manusia sudah mengenal kepercayaan animisme dan dinamisme. Animisme merupakan kepercayaan terhadap roh nenek moyang atu (leluhur) yang mendiami benda-benda, seperti pohon, batu, sungai, gunung atu senjata tajam. Sedangkan dinamisme adalah bentuk kepercayaan bahwa segala sesuatu memiliki kekuatan atau tenaga gaib yang dapat memengaruhi terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam kehidupan manusia. Dari hasil peninggalannya, diperkirakan manusia pada zaman megalitikum ini sudah mengenal bentuk kepercayaan rohaniah, yaitu dengan cara memperlakukan orang yang meninggal dengan diperlakukan secara baik diperlakukan secara baik sebagai bentuk penghormatan.
Hasil budayanya berupa bangunan-bangunan besar yang berfungsi sebagai sarana pemujaan kepada roh nenek moyang. Kebudayaan ini berlangsung hingga zaman logam; bahkan sampai saat ini kita masih dapat menjumpainya di berbagai daerah di Indonesia sebagai sisa-sisa tradisi budaya meghalitikum. Adapun hasil budaya megalitikum ini meliputi:
1)      Menhir yaitu tugu batu sebagai tanda peringatan terhadap arwah nenek moyang yang sengaja ditempatkan di suatu tempat untuk memperingati orang yang sudah meninggal. Batu tegak ini merupakan media penghormatan dan sekaligus lambing bagi orang-orang yang sudah meninggal tersebut.
2)      Dolmen yaitu meja batu untuk tempat sesaji biasanya diletakkan di tempat-tempat yang dianggap keramat, atau di tempat-tempat pelaksanaan upacara yang ada hubungannya dengan pemujaan kepada roh leluhur.
3)      Sarkofagus yaitu peti jenazah yang terbuat dari batu bulat untuk menyimpan mayat-mayat, banyak ditemukan di Bali. Pada dinding muka sorkofagus biasanya diberi ukiran manusia atau binatang yang dianggap memiliki kekuatan magis.
4)      Kubur batu yaitu peti jenazah yang terbuat dari batu pipih. Banyak diyemukan di Kuningan (Jawa Barat). Bentuknya mirip seperti bangunan kuburan seperti yang dapat kita lihat saat ini.
5)       Punden Berundak yaitu bangunan dari batu yang tersusun bertingkat-tingkat dan berfungsi untuk memuja arwah nenek moyang, ditemukan di Lebak Siwedug(Banten Selatan). Bangunan ini kemudian menjadi konsep dasar bangunan candi pada masa Hindu-Budha.
6)      Waruga yaitu kubur batu yang berbentuk kubus atau bulat. Waruga dibuat dari batu utuh dan banyak ditemukan di daerah Sulawesi Tengah dan Utara. Yang tidak memiliki tutup; waruga banyak ditemukan di situs Gili Manuk, Bali.

b.      Zaman Logam
Pada zaman logam, manusia sudah dapat membuat peralatan dari logam yang ternyata lebih kuat dan mudah dikerjakan daripada batu. Bahan logam harus dilebur dahulu sebelum dipakai sebagai bahan pembuatan peralatan manusia.
Oleh karena itu, pada zaman logam, kebudayaan manusia mestinya lebih tinggi daripada zaman batu. Zaman logam ini dibagi menjadi dua bagian yakni zaman perunggu dan zaman besi.
http://1.bp.blogspot.com/-SL1IEz3u0iM/TvlQu-MNuGI/AAAAAAAADhs/doXZasxRBxo/s320/zaman+logam+di+indonesia.jpg

Kemampuan nenek moyang kita membuat benda-benda dengan bahan dasar logam diperoleh dari orang-orang yang berimigrasi dari Dongson (Vietnam). selain sebagai alat upacara, karena dianggap mempunyai kekuatan magis.
1)      Zaman Tembaga
Pada zaman ini,manusia baru mengenal peralatan dari logam.Peralatan ini tidak ditemukan di Indonesia, hanya ditemukan di beberapa Negara seperti Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam. Sehingga di Indonesia langsung di susul oleh masuknya zaman perunggu. Pada zaman ini manusia sudah mampu mengolah logam tembaga yang sesuai dengan bentuk-bentuk peralatan yang dibutuhkannya, seperti periuk, belanga, dan sebagainya.

2)      Zaman Perunggu
Pada zaman perunggu manusia telah mendapatkan logam campuran yang lebih keras daripada tembaga. Perunggu merupakan hasil campuran antara tembaga dengan timah.Pada zaman perunggu manusia telah mendapatkan logam campuran yang lebih keras daripada tembaga. Penguasaan teknologi pengolahan dari tembaga dan timah ini membentuk keterampilan pertukangan masyarakat zaman perunggu. Oleh sebab itu zaman ini disebut dengan zaman perundagian.
            Benda-benda yang diciptakan pada zaman perunggu tidak hanya untuk menunjang kehidupan sehari-hari tetapi juga digunakan sebagai alat-alat upacara ataupun lambing kebesaran. Teknik pembuatannya sudah maju, melalui a cire perdue yaitu dengan membuat model terlebih dahulu dari barang yang akan dibuat dan teknik bivolve yaitu dengan menggunakan cetakan. Peralatan yang dikenal luas pada zaman ini adalah kapak perunggu. Selain kapak perunggu, ada juga tombak besar yang bermata besar seperti kapak. Tombak ini diberi hiasan yang indah dan diperkirakan digunakan untuk upacara keagamaan.
Jenis barang yang terbuat dari perunggu seperti:
1)      Nekara dan moko  merupakan hasil budaya yang biasa digunakan sebagai alat upacara dan sebgaia gendering perang, bentuknya seperti dandang yang tertelungkup dan memiliki bentuk yang bermacam-macam, ada yang polos tetapi ada juga yang mempunyai hiasan. Banyak ditemukan di Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Selayar, dan Irian Jaya yang smapai sekarang masih ada dan disimpan di Pura Penataran Sasih, Pejeng, bali. Nekara dalam bentuk kecil disebut moko sebagai maskawin di Nusa Tenggara.
2)      Candrasa merupakan sejenis kapak corong dengan ragam hias yang sangat halus yang memiliki panjang satu sisi. Dipakai sebagai tanda kebesaran dan alat upacara.
3)      Kapak corong, bentuk bagian tajamnya seperti kapak batu, hanya tangkainya berbentuk corong. Karena mirip sepatu, kapak corong juga sering disebut kapak sepatu. Hasil budaya dari jenis ini biasanya digunakan sebagai alat upacara atau tanda kebesaran dari kepala suku dan para pemimpin masyarakat saat itu.



BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Priodesasi masa prasejarah berdasarkan ilmu geoligi ini dilakukan untuk mengetahui terbentuknya bumi dari masa awal sampai seperti saat   ini, melalui lapisan-lapisan bumi. Melalui lapisan-lapisan bumi kita akan mengetahui usia fosil dan benda-benda purbakala.  Semakin dalam  dari permukaan tanah  tempat ditemukannya fosil atau benda tersebut maka dpat disimpulkan bahwa usia benda itu semakin tua dan sebaliknya.  Melalui pemeriksaan laboratorium, akan diketahui berapa kira-kira usia bumi beserta makhluk yang pernah menghuninya.berikut adalah uraian mngenai tahapan-tahapan terciptanya bumi.
index.jpg

Pembabakan  prasejarah berdasarkan ilmu arkeologi  bertujuan untuk mengetahui usia manusia purba berdasarkan peninggalan purbakala. Benda-benda tersebut dapat berupa perkakas rumah tangga, patung, coretan di gua, dan fosil purba. Manusia purba menggunakan alat-alat untuk memenuhi kebutuhannya seperti mencari dan mengolah makanan dengan menggunakan perkakas dari batu atau benda-benda alam lainnya yang keras seperti kayu dan tulang.
h.jpg
Kehidupan masyarakat di Indonesia terus mengalami perkembangan, yakni dari masa berburu dan mengumpulkan makanan kemudian berkembang ke masa menetap dan bercocok tanam. Dalam masa menetap dan bercocok tanam masyarakat kemudian berusaha membuat atau menciptakan berbagai macam peralatan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka maka lahirlah budaya. Budaya yang semula merupakan budaya batu mulai dari batu tua,madya, dan muda lalu berkembag ke budaya batu besar dan budaya besi atau perunggu bersamaan dengan lahrnya budaya batu besar (megalitikum) maka berkembang pula system kepercayaan masyarakat seperti animisme dan dinamisme




B.     DAFTAR PUSTAKA
 Wayan Badrika I. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas X,  Jakarta. Erlangga
Haspari,Ratna dan M.Adil. 2013. Sejarah Indonesia Untuk SMA/MA kelas X. Jakarta. Erlangga
Ari Listiyani, Dwi. 2009. Sejarah untuk kelas X, Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Dwiyantara, Heru. 2010. Materi Inti dan Soal Jawab Sejarah. Solo. Tiga Serangkai
Habib Mustofo, M dkk. 2003. Sejarah Untuk Kelas 1 SMA. Malang. Yudhistira























C.     LAMPIRAN
Menampilkan gambar dari zaman :
A.                ZAMAN BATU
1.                  Zaman Batu Tua (Paleolitikum)
v    A. Kebudayaan Pacitan
 
Alat-alat pra sejarah dari paciatn yang kebanyakan berbentuk kapak genggam.
v    B. Kebudayaan Ngandong
Alat-alat dari Nngandong dan watuhalang seperti: Alat-alat tulang dan tanduk rusa.







2.                  Zaman Batu Madya(Mesolithikum)

Lukisan gua berupa cap tangan manusia dan lukisan babi rusa ayng terdapat di leang petta kere,Taman pra sejarah leang-leang,Maros,Sulawesi Selatan.lukisan tangan tersebut di perkirakan sebagai symbol kekuatan atau lambang kekuatan pelindung terhadap gangguan roh jahat,dan cap tangan dan jarinya tidak lengkap di perkirakan sebagai ungkapan duka.
v    Kyokkenmoddinger
Kapak Genggam Sumatera(pebble).Terbuat dari batu kali yang terbelah,serta masih kasar yang di kerjakan menurut keperluannya.








v    Abris sous Roche
Gua yang dipakai sebagai tempat tinggal manusia yang menyerupai ceruk2 batu karang yang dipergunakan sebagai perlindungan dari hujan dan panas.
3.                  Zaman batu Muda(Neolitikum)
v    Kapak Lonjong
Kapak lonjong di Indonesia yang terbatas hanya di bagian timur,yaitu Sulawesi,sangihe-talawud,Maluku,Tanibar,leti,Flores,papua.
v    Kapak persegi

Berbagai jenis kapak persegi.Kapak persegi kebanyakan terbuat dari batu api(chalsedon).Daerah penemuan umumnya di Indonesia bagian barat Sumatera,Bali, Jawa.Dan di bagian timur di temukan di Sulawesi,Nusa Tenggara,Maluku,dan sedikit di Kalimantan.
4.                  Zaman Megalitikum 
Arca Megalitik(Arca langkebulawa/gelang kaki emas)


Kapak Batu dari Zaman Paleolitikum,Mesolitikum,dan Neolitikum

B.                 ZAMAN LOGAM
1.      Zaman Tembaga
2.      Perunggu

Moko hasil budaya z.perunggu yang menyerupai nekara
3.      Zaman Besi